PERTUMBUHAN ANAK SEKOLAH DASAR YANG MENGALAMI STUNTING UMUR 0-23 BULAN

Samuel Samuel, Asep Riyana

Sari


ABSTRAK

Negara berkembang seperti Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda berupa masalah kekurangan dan kelebihan gizi. Hal  ini tidak hanya terjadi di daerah perkotaan tetapi juga di pedesaan. Dari  permasalahan kekurangan gizi, terdapat masalah yang sangat penting  yaitu stunting. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, stunting di Indonesia prevalensi pada umur 0-23 bulan sebesar 29,9%. Penelitian ini bertujuan menganalisis riwayat kejadian stunting, yang terjadi di umur 0-23 bulan sebagai faktor risiko gangguan pertumbuhan pada anak sekolah dasar. Desain penelitian cohort retrospective, dimana anak yang memiliki riwayat stunting sebagai faktor risiko dan gangguan pertumbuhan pada anak sekolah dasar sebagai faktor efek. Hasil penelitian  menunjukkan  ada perbedaan proporsi gangguan pertumbuhan antara anak sekolah dasar yang memiliki  riwayat  stunting dengan yang tidak memiliki  riwayat  stunting (p lebih dari 0,05). Risiko Relatif (RR) 2,3 (95% CI= 1,0-5,2), yang berarti stunting yang terjadi pada usia di bawah dua tahun merupakan faktor risiko gangguan pertumbuhan anak sekolah dasar.

 Kata kunci :  Pertumbuhan, Anak, Sekolah Dasar, Stunting


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.37160/bmi.v15i2.374

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


LIST TERBITAN JURNAL BULETIN MEDIA INFORMASI
Arsip BULETIN MEDIA INFORMASI



MEDIA INFORMASI (ISSN : 2086-3292 dan eISSN : 2655-9900) di publikasikan oleh Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya , Jln. Cilolohan No. 35, Kel.Kahuripan, Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat 46115, Indonesia, Telp.(0265) 340186 Fax.(0265) 338939


Public Services :
Email : penelitian@poltekkestasikmalaya.ac.id


Creative Commons License

Media Informasi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Visitor :

Web
Analytics

Free counters!