HUBUNGAN KONSUMSI FE DENGAN PANJANG BADAN PADA ANAK USIA 12-24 BULAN
Sari
Stunting (tubuh pendek) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang harus ditangani secara serius. Hasil pemantau Status Gizi (PSG) pada Tahun 2016 Laporan Tahun 2017, sebesar 29% balita Indonesia mengalami tubuh pendek yaitu 18,9% (pendek) dan 10,1% (sangat pendek). Hasil studi membuktikan bahwa pengaruh faktor keturunan hanya berkontribusi sebesar 15%, sementara unsur terbesar adalah terkait masalah asupan gizi, hormon pertumbuhan dan terjadinya penyakit infeksi berulang. Salah satu penyebab BBLR yaitu ibu yang anemia. Penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi (Fe). Sehingga anak yang kekurangan energi protein dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak di usianya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan konsumsi Fe dengan kejadian panjang badan pada anak usia 12-24 bulan. Metode penelitian observasional analitik yaitu untuk mengetahui hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Desain penelitian menggunakan Case Contol. Hasil analisis statistik bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan panjang badan anak pada ibu yang patuh dan tidak patuh konsumsi Tablet Fe dengan nilai P Value 0,002 (α kurang dari 0,05).
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.37160/bmi.v15i2.415
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
MEDIA INFORMASI (ISSN : 2086-3292 dan eISSN : 2655-9900) di publikasikan oleh Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya , Jln. Cilolohan No. 35, Kel.Kahuripan, Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat 46115, Indonesia, Telp.(0265) 340186 Fax.(0265) 338939
Public Services :
Email : penelitian@poltekkestasikmalaya.ac.id
Media Informasi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Visitor :