Erupsi Gigi Molar Pertama Permanen Berdasarkan Letak Geografis Pesisir Pantai dan Pegunungan di Kabupaten Pacitan
Abstract
Masalah dalam penelitian ini yaitu ketidaksesuaian kecepatan erupsi gigi di wilayah pesisir pantai dan pegunungan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan erupsi gigi molar pertama permanen rahang atas dan bawah berdasarkan letak geografis pesisir pantai dan pegunungan Kabupaten Pacitan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sasaran dalam penelitian ini adalah sebagian siswa pada SD di daerah pesisir pantai yaitu Kecamatan Ngadirojo serta SD yang terletak di daerah pegunungan yaitu Kecamatan Tulakan dan dengan jumlah minimal sampel 111 anak. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu metode observasi dan dokumentasi.Teknik analisa yang digunakan yaitu teknik analisis data chi-square dengan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan terdapat perbedaan waktu erupsi gigi molar pertama permanen rahang atas dan bawah berdasarkan letak geografis daerah pesisir pantai dan pegunungan Kabupaten Pacitan.
Full Text:
PDFReferences
Itjiningsih W H.2014. Anatomi Gigi. Jakarta: EGC. Hal: 293-334.
Pramudita R.2017. Statistik Daerah Kabupaten Pacitan. Pacitan: BPS Kabupaten Pacitan. Hal: 1-30.
Auliya C, Woro O, Budiono I. 2015. Profil Status Gizi Balita Ditinjau Dari Topografi Wilayah Tempat Tinggal (Studi di Wilayah Pantai Dan Wilayah Punggung Bukit Kabupaten Jepara).Unnes Journal of Public Health. 4(2): 112-115.
Bozzini E, Graciela C, 2011. Mineral Density and Bone Strength From Mandible of Chronically Protein Restricted Rat. Acto Odontol Latinoam. 24( 3): 22.
Aryati E, Darmayanti A. 2014. Manfaat Ikan Teri Segar terhadap Pertumbuhan Tulang dan Gigi. Odonto Dental Journal. 1(2): 52-56.
Sita A, Sulistyani. 2014. Pengaruh Kalsium Terhadap Tumbuh Kembang Gigi Geligi. J.K.G Unej. 7(3): 40-44.
Rahmawati A, Hastami R, Medawati A. 2014. Hubungan Antara Status Gizi dengan Status Erupsi Gigi Molar Permanen Mandibula. IDJ. 3(1):17-21.
Lantu V, Kawengian S, Wowor V. 2015. Hubungan Status Gizi dengan Erupsi Gigi Permanen Siswa SDN 70 Manado. Jurnal e-Gigi(eG). 3(1): 189-196.
Kutesa A, Nkamba E, Muwazi L, Buwembo W, Rwenyonyi C.2013. Weight, Height and Eruption Times of Permanent Teeth of Children Aged 4-15 Years in Kampala, Uganda. BMC Oral Health.13(1): 1-8.
Salim L, Sumarni S. 2014. Diversifikasi Konsumsi Masyarakat Berdasarkan Menu Seimbang an Skor Pola Pangan Harapan pada Keluarga Balita di Kabupaten Pacitan. Journal of public health. 4(1): 14-20.
Fitriyanti A, Susilowati A, Darjono U. 2014. Perbedaan pola konsumsi ikan dan status kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar 7-12 tahun di daerah pesisir dan non pesisir Kabupaten Jepara. Odonto Dental Journal. 1(1): 6-10.
Hamidah S, Sartono A, Kusuma H. 2017. Perbedaan pola konsumsi bahan makanan sumber potein di daerah pantai, dataran rendah dan dataran tinggi. Jurnal gizi. 6(1): 21-28.
Indriyanti R, Pertiwi A, Sasmita S. 2006. Pola Erupsi Gigi Permanen Ditinjau dari Usia Kronologis Pada Anak Usia 6 sampai 12 Tahun di Kabupaten Sumedang. Bandung: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran. Laporan Penelitian. 4(138): 23-34.
Pangerapan M, Esry L, Tangkere E. 2018. Analisis pendapatan dan konsumsi masyarakat pesisir pantai. Agri-sosio ekonomi UNSRAT. 14(1): 73-80.
Marjianto A., Sylvia Mieke., Wahluyo Soegeng. 2019.Permanent tooth eruption based on chronological age and gender in 6-12-year old children on Madura. Dental Journal. 52(2): 100–104. http://dx.doi.org/10.20473/j.djmkg.v52.i2.p100-104
DOI: https://doi.org/10.37160/jikg.v1i3.543
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JIKG under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.