PENINGKATAN KAPASITAS LINTAS ORGANISASI SOSIAL, KADER, KARANGTARUNA, DAN TOKOH MASYARAKAT LAIN UNTUK PENANGANAN STUNTING PROGRAM INDONESIA SEHAT PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) LOKUS STUNTING LENTENG AGUNG JAGAKARSA, JAKARA SELATAN 2021
Abstract
Pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo pada tanggal 16 Agustus 2019 dalam memperingati kemerdekaan R,I ke 74 adalah mencetak generasi pintar dan berbudi luhur harus didahului sumber daya manusia yang sehat dan kuat. Negara bertekad menurunkan prevalensi stunting agar menjadi anak premium. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024. Penanganan stunting perlu koordinasi antar sektor dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan meliputi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, masyarakat umum dan lainnya.
Pengabdian masyarakat Skema Program Pendampingan Desa Mitra (PPDM) bertujuan percepatan penurunan stunting dengan memaksimalkan komponen Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK) wilayah lokus stunting Kelurahan Lenteng Agung Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan 2021. Pelaksanaan pengabdian kepada masyaraat mengacu Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes Jakarta II serta kerjasama pemerintah provinsi DKI Jakarta dilanjutkan konsolidasi pada acara Aksi 2 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kota Jakarta Selatan yang dihadiri unsur walikota, suku dinas kesehatan, puskesmas, perguruan tinggi dan organisasi sosial kesehatan. Peserta pelatihan terdiri dari karang taruna, kader, PKK, dasawisma, guru dan tokoh masyarakat lain. Sebagai ujud Interprofessional Collaboration, pelatih dari lima Jurusan Poltekkes Jakarta II dengan materi meliputi pilar gizi, pilar higiene sanitasi, kecacingan, keamanan pangan dan karies gigi terhadap stunting
Untuk mengetahui dampak pelatihan, dilakukan pre dan pos test, diperoleh rata-rata pre tes pengetahuan 47 dan rata-rata postes 56, terdapat peningkatan sebesar 10 point atau terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 19,1 persen. Jika dikaitkan dengan teori dijelaskan secara langsung status gizi dipengaruhi oleh asupan zat gizi dan penyakit. Untuk hygiene dan sanitasi dijelaskan ada hubungan antara kualitas sarana sanitasi dengan kejadian stunting. Untuk keamanan pangan disebutkan program keamanan pangan dapat menjadi salah satu kegiatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif dalam PIS-PK. Dampak kecacingha terhadap status gizi hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi dengan penyakit kecacingan. Sedangkan untuk dampak karies gigi terhadap stunting hasil penelitian menunjukkan anak yang menderita karies gigi sulung memiliki peluang menderita stunting.
Sebagai tindak lanjut maka peserta pelatihan telah melakukan kunjungan ke rumah balita stunting utuk memberijan edukasi sebagai penerapan hasil pelatihan.
Full Text:
UntitledReferences
Bunga Ch Rosha, Kencana Sari, Indri Yunita SP, Nurilah Amaliah, NH Utami; 2016; Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif dalam Perbaikan Masalah Gizi Balita di Kota Bogor; Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 2, Juni 2016 : 127 – 138.
Dewi Astuti, Erna Magga, Abidin Djalla; 2019; Hubungan Penyakit Kecacingan Dengan Status Gizi Anak Pada Sekolah Dasar Muhammadiyah Jampu Kecamatan Lanrisang Kabupaten Pinrang; Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan; Vol. 2, No. 2 Mei 2019.
Dini Iswandari; Interprofessional Education (IPE) And Interprofessional Collaboration (IPC) ; Clin Teach. 2013;10(5):339–41.
Farahiyah Yusni Adani, Triska Susila Nindya; 2017; Perbedaan Asupan Energi, Protein, Zink, dan Perkembangan pada Balita Stunting dan non Stunting; Amerta Nutr (2017) 46-51 DOI : 10.2473/amnt.v1i2.2017.46-51.
Herawati, Andi Anwar, Dina Lusiana Setyowati;2020; Hubungan Sarana Sanitasi, Perilaku Penghuni, dan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) oleh Ibu dengan Kejadian Pendek (Stunting) pada Batita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru, Samarinda; Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 19 (1), 2020, 7 – 15.
Kementerian Kesehatan R.I; 2016; Germas Wujudkan Indonesia Sehat.
Kementrim Kesehatan R.I; 2016; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.
Lia Wanadriani Santosa; 2020; Strategi tekan "stunting" jadi 14 persen 2024.
Novia N. Aviva, Damajanty H. C. Pangemanan, Pritartha S. Anindita; 2020; Gambaran Karies Gigi Sulung pada Anak Stunting di Indonesia; e-GiGi, Volume 8 Nomor 2, Juli-Desember 2020, hlm. 73-78.
Puskesmas Kecamata Jagakarsa; 2019; Prevalensi Balita Stunting;2019.
Poltekkes Kemekes Jakarta II; 2018; Pedoman Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2019.
PemProv DKI Jakarta dan Poltekkes Kemenkes Jakarta II; 2020; Surat Kerjasama antara Pemerintag Provinsi DKI Jakarta dan Potekkes Kemenkes Jakarta II Noomor:29 Tahun 2020 dan Nomor: 03.01/I/3396/2020.
Ruth Elenora Kristanty, Sugeng Wiyono, Atang Saputra, Junaedi, Didik Marsigit; 2021; Peningkatan Kapasitas Lintas Organisasi Sosial dari Segi Keamanan Pangan melalui Interprofessional Education Sebagai Upaya Pencegahan Stunting dalam Percepatan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK); JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri).
Sudarmani Djoko, dkk;2019; Laporan Praktek Surveilans Gizi Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Kasus Balita Gizi Buruk.
Refbacks
- There are currently no refbacks.