PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG NUTRISI DAN PERHITUNGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) DI PUSKESMAS KEDUNGDORO SURABAYA
Abstract
Dengan perkembangan zaman, manusia dihadapkan dengan kondisi yang instan dimana sangat mudah untuk mendapatkan makanan-makanan instan tanpa memperhatikan kandungan zat gizinya. Produk makanan instan memang kita ketahui tidak baik untuk kesehatan, selain dari pengelolaan yang tidak kita ketahui juga zat kimia yang terkandung didalam setiap makanan. Makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi status gizi dan status kesehatan. Kebutuhan nutrisi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan dari usia bayi sampai usia lanjut usia. Namun kebutuhan tersebut akan tidak sama bagi semua orang tergantung dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan faktor stresnya. Upaya dalam menyampaikan berbagai pemahaman tentang kesehatan dimasyarakat salah satunya dapat dibantu dan digerakkan oleh seorang Kader Posyandu. Kader ini merupakan perpanjangan jangkauan pelayanan puskesmas. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan seorang kader didalam masyarakat harus selalu dilakukan secara terus menerus agar dapat meningkatkan kualitas dari pelayanan kesehatan di masyarakat. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader posyandu tentang konsep nutrisi, pengkajian, dan perhitungan IMT sebagai deteksi dini terhadap pola makan yang benar. Kegiatan abdimas dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kedungdoro Surabaya pada bulan Juli 2021 yang dihadiri 41 peserta. Metode yang digunakan yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan melalui ceramah, diskusi, dan praktek perhitungan IMT melalui media zoom meeting. Hasil dari kegiatan ini didapatkan dari 41 peserta, ada 30 peserta yang mengisi kuesioner pre dan post dengan 10 pertanyaan yang diberikan melalui google form. Hasil perhitungan kuesioner didapatkan nilai pre test 76.7% (23 orang) dengan pengetahuan cukup dan 23.3 % (7 peserta) dengan pengetahuan baik. Setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan (post test) didapatkan semua peserta (100%) memiliki pengetahuan baik. Terbukti dengan kegiatan ini ada peningkatan pengetahuan kader posyandu tentang konsep nutrisi dan perhitungan IMT. Dengan kegiatan ini diharapkan kader posyandu semakin memahami dan dapat memberikan informasi selanjutnya kepada masyarakat guna deteksi dini terhadap nutrisi yang sehat.
Full Text:
UntitledReferences
Dian Isti Angraini, Ety Apriliana, Tri Umiana Soleha, Ermin Rachmawati, M.Ricky R. 2020. Deteksi dini Gangguan Gizi (Malnutrisi) pada Kelompok Berisiko
Ida Desfi. 2020. Modul Pelatihan Sistem Informasi Posyandu , Materi I Konsep Posyandu 1. https://www.academia.edu/42081301/Modul_Pelatihan_Sistem_Informasi_Posyandu_MATERI_I_KONSEP_POSYANDU_1_Pengertian_Posyandu
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) 2018. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2018
Malonda, NSH dan Sanggelorang Y. 2020. Upaya Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu dalam Kegiatan Pelatihan Pendampingan Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Tataaran II Tondano Selatan Kabupaten Minahasa. Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia, vol 2 nomor 1, bulan Maret 2020.
Nasrullah, Dede.2016.Buku Ajar Keperawatan Gerontik Jilid I Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan NANDA, NIC-NOC.Jakarta Timur :TIM
Notoatmodjo. 2012. Buku Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Yogyakarta: Aneka Cipta.
Rahayu, SP. 2017. Hubungan Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Pengukuran Antropometri Dengan Keterampilan Dalam Pengukuran Pertumbuhan Balita Di Posyandu Kelurahan Karangasem Kecamatan Laweyan. Skripsi
Rufitai, AM., Bambang Budi Raharjo.Fitri Indrawati. 2011. Pengaruh metode permainan Find Your Mate Terhadap Pengetahuan Kader Posyandu
Susanto, A. V., & Fitriana, Y. 2017. Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Refbacks
- There are currently no refbacks.