PEMBERDAYAAN KADER JUMANTIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KELURAHAN TEMU MENJADI SEHAT DAN BEBAS DARI PENYAKIT DEMAM BERDARAH

Sari

Meningkatnya kasus demam berdarah di Kabupaten Sumba Timur pada tahun 2018 dan 2019 menyebabkan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur menetapkan penyakit ini sebagai suatu Wabah atau Kejadian Luar Biasa yang membutuhkan perhatian dan penanganan segera. Sejalan dengan berbagai program yang dicanangkan oleh pemerintah, maka kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Temu sebagai salah satu Desa Binaan Program Studi Keperawatan Waingapu Poltekkes Kemenkes Kupang. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2019 yang diawali dengan persiapan dan sosialisasi kegiatan bersama pemerintah di tingkat kelurahan, stakeholder dan masyarakat Kelurahan Temu. Kegiatan selanjutnya adalah pelatihan kader jumantik yang ikuti oleh 30 orang siswa-siswi SMTK Kanatang, dan diakhiri dengan pendampingan dan monitoring pelaksanaan pemantauan jentik oleh kader Jumantik di lingkungan rumah masyarakat Kelurahan Temu. Antusiasime masyarakat memberikan dukungan sudah terlihat sejak kegiatan sosialiasi dilakukan, demikian pula halnya minat siswa/sswi selama mengikuti pelatihan sebagai kader jumantik. Peningkatan pengetahuan siswa-siswi yang signifikan tentang penyakit demam berdarah dan tugasnya sebagai jumantik pasca pelatihan sejalan dengan hasil pendampingan dan monitoring jumantik terhadap keberadaan jentik nyamuk di lingkungan rumah masyarakat. Menjadi sehat dan terbebas dari penyakit demam berdarah tidak cukup hanya dengan sehari atau dua hari melakukan perubahan perilaku akan tetapi harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus sehingga tujuan awal menjadikan kelurahan Temu yang sehat dan bebas dari penyakit demam berdarah dapat tercapai, untuk itu diperlukan peran serta aktif dan kerjasama yang baik antara petugas pemerintah di kelurahan, kader jumantik, dan masyarakat.