PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT BENCANA DI KABUPATEN TASIKMALAYA

Sari

Secara geografis dan demografis wilayah Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadinya bencana alam dan non alam seperti gempa vulkanik, tektonik, tsunami, banjir dan angin puting beliung. Masalah lain yang seringkali muncul ketika terjadi bencana adalah adanya bantuan pangan dari dalam dan luar negeri yang mendekati atau melewati masa kadaluarsa, tidak disertai label yang jelas, tidak ada keterangan halal serta melimpahnya bantuan susu formula bayi dan botol susu. Tujuan pemberian makan pada korban bencana yaitu memenuhi kebutuhan pangan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari serta memelihara atau memperbaiki gizi agar mendapat tingkat imunitas yang optimal untuk menghadapi kemungkinan berjangkitnya penyakit ketika berada dalam keadaan darurat. Berdasarkan uraian diatas, maka tim pengabdi tertarik untuk mengadakan pembinaan keamanan pangan di Kabupaten Tasikmalaya pada anggota Badan Penanggulangan Daerah Bencana (BPBD) maupun relawan bencana. Kegiatan ini dimulai dengan penyusunan buku pedoman keamanan pangan pada penyelenggaraan makanan darurat bencana. Selanjutnya adalah kegiatan penyuluhan kepada anggota BPBD dan relawan bencana. Penyuluhan dilakukan oleh tim pengabdi dengan menggunakan powerpoint presentasi. Pada kegiatan penyuluhan ini dilakukan Pre dan Post mengenai materi yang disampaikan. Hasil pre dan post tes menunjukkan bahwa sebagian besar (82.05%) pengetahuan peserta mengenai keamanan pangan dalam penyelenggaraan makanan darurat bencana mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa proses penyuluhan yang dilakukan dapat mentransfer ilmu yang diberikan oleh narasumber.