PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA MELALUI “SEFT” DI WIL. PUSKESMAS TAWANG TASIKMALAYA

Ridwan Kustiawan, Yanti Cahyati, Ida Rosdiana

Sari


Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat, seperti kurang gizi, kejadian bencana, termasuk didalamnya gangguan jiwa, dengan memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong, menuju Desa Siaga. Desa Siaga Sehat Jiwa merupakan satu bentuk pengembangan dari pencanangan Desa Siaga yang bertujuan agar masyarakat ikut berperan serta dalam mendeteksi pasien gangguan jiwa yang belum terdeteksi, dan membantu pemulihan pasien yang telah dirawat di rumah sakit, serta siaga terhadap munculnya masalah kesehatan jiwa di masyarakat.  Puskesmas Tawang  merupakan salah satu Puskesmas di wilayah Kota Tasikmalaya yang memiliki kader sebanyak 170 orang. Beradasarkan hasil studi pendahuluan didapatkan bahwa jumlah pasien dengan gangguan Jiwa yang terdaftar di Puskesmas Tawang sebanyak 60 orang, sementara data tentang gangguan resiko dan data tentang masyarakat sehat jiwa belum ada. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan kader tentang upaya kesehatan jiwa dan upaya pemeliharaan kesehatan secara mandiri melalui pembentukan RW siaga sehat Jiwa, deteksi dini keluarga sehat, keluarga berisiko masalah psikososial dan kelompok keluarga dengan gangguan jiwa di masyarakat, menggerakkan  individu, keluarga dan kelompok sehat jiwa untuk mengikuti pendidikan kesehatan jiwa. Kegiatan yang dilaksanakan berupa peningkatan pengetahuan kepada kader dengan dilakukan pelatihan selama 2 hari, setelah itu dilanjutkan penyuluhan kepada masyarakat dibantu oleh kader yang sudah dilatih.  Kegiatan pelatihan kader sehat jiwa berjalan lancar dihadiri oleh seluruh kader yang diundang, yaitu sebanyak 38 orang. Hasil nilai post tes menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang kesehatan jiwa masyarakat. Kegiatan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dilaksanakan dengan melibatkan seluruh kader yang sebelumnya telah mengikuti kegiatan pelatihan kader sehat jiwa. Kesimpulannya adanya peningkatan pengetahan kader tentang kesehatan jiwa. Setelah pelatihan ini diharapkan puskesmas terus memaksimalkan potensi kader untuk menjadi mitra dalam menangani kesehatan jiwa. Saran hendaknya petugas Puskesmas terus terjun ke masyarakat untuk mengurangi stigma di masyarakat yang mempunyai pandangan negatif tentang gangguan jiwa dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan penyuluhan.


Kata Kunci


pemberdayaan masyarakat;kesehatan jiwa;SEFT

Referensi


Hidayat, Teddy. (2002)Masyarakat Dilarang Sakit Jiwa.htm. Pikiran Rakyat

Kep Menkes RI No. 564/Menkes/SK/VIII/2006, Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga, Jakarta: Depkes.

Keliat, BA. (2005). Modul Basic Course Community Mental Health Nursing. Jakarta :WHO.FIK UI

Tim CMHN (2002). Modul IC CMHN. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan UI

Videbeck, S.L. (2006). Psychiatric Mental Health Nursing. (3rd edition). Philadhelpia: Lippincott Williams & Wilkins.

(_______) 2008, Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Alih Bahasa: Renata Komalasari, Afrina Hany, Jakarta: EGC




DOI: https://doi.org/10.37160/emass.v2i2.632

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) (ISSN online : 2656-0364 ), is published by :
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Jln. Cilolohan No. 35, Kel.Kahuripan, Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat 46115, Indonesia,
Telp.(0265) 340186 Fax.(0265) 338939


Public Services :
Email : e-jurnal.pengabmas@poltekkestasikmalaya.ac.id & pengabmas@poltekkestasikmalaya.ac.id


Creative Commons License

Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Visitor :
Flag Counter