MODEL KONSEPTUAL PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI MENGGUNAKAN MUSIK TARI DAN LAGU BAGI ANAK DOWN SYNDROM

Rena Setiana Primawati

Abstract


Prevalensi penyakit periodontal pada anak down syndrom lebih tinggi daripada anak sehat. Selain penyakit periodontal, anak down syndrom juga memiliki karakter yang khas seperti oral hygiene (indeks kebersihan gigi dan mulut) yang buruk. .Tindakan promotif dan preventif harus ditekankan karena tindakan kuratif memerlukan penanganan yang lebih kompleks serta biaya yang lebih besar. Upaya promotif dilakukan melalui pendidikan kesehatan gigi dan mulut (Dental Health Education)  khususnya edukasi tentang pemeliharaan oral hygiene. Salah satu kekurangan dari anak down syndrom adalah sulitnya memahami dan menerima materi dari penyuluhan kesehatan gigi dan mulut apabila diberikan dengan metode standar oleh karena itu penulis mencoba memodifikasi metode penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan musik, lagu  dan tari. Tujuan Penelitiana adalah adalah membuat model konseptual PKG menggunakan  musik, tari dan lagu . Hasil Penelitian berdasarkan penilaian para ahli menujukan bahwa media layak digunakan bagi anak down syndrom.

Full Text:

PDF

References


Rizqia Ayu wulandari SC, Niluh Ringga. Analisis Perbedaan Jumlah Neutrofil antara Anak Down Syndrom dan anak sehat, Study pada SLB-C Widya Bakti Semarang dan MI Mirfaul Ulum. Odonti Dental Journal. 2017;4(1).

Riset Kesehatan Dasar, (2013).

Megananda Hiranya Putri TW, Hetty Anggrawati. Pengaruh Penggunaan Modul Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Keluarga yang Memiliki Anak dengan Down Syndrom. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Poltekkes Bandung. 2016.

Dessay. Down Syndrom : a Review of Literature, J. Oral Surgery, Oral Medicine, Oral Pathologi, Oral Radiologi and Endodontology. 2007.

Hana Maryaatussalam RM, Henri Nusantara. Kegiatan Bernyanyi pada Siswa Down Syndrom di SLB-C Yayasan Karya Bakti Garut. Jurusan Pendidikan Seni Musik. 2013;1(3).

EM W. Clinical Practice of dental Hygienist. Massachusett USA: 2005.

Illum NO, Gradel KO. Parents' assessments of disability in their children using WHO ICF-CY joined body functions and activity codes related to everyday life. European Journal of Paediatric Neurology. 2017;21:e203.

Sandy LPA, Priyono B, Widyanti N. Pengaruh pelatihan menggosok gigi dengan pendekatan Program Pembelajaran Individual (PPI) terhadap peningkatan status kebersihan gigi dan mulut pada anak disabilitas intelektual sedang. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia. 2016;2(2):80.

Fiona Salsabila AMM. Ketika anaku “TAK SAMA”: Interpretatif Phenomenological Analysis tentang Pengalaman ayah mengasuh anak Down Syndrom Jurnal Empaty

DM A. Pola Status Kesehatan Gigi dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Indonesia

Manish Jain AM, Santhosh Kumar,

Rushabh J. Dagli, Prabu Duraiswamy, Kulkarni aS. Dentition status and treatment needs among children with impaired hearing attending a special school for the deaf and mute in Udaipur, India Manish Jain, Anmol Mathur, Santhosh Kumar, Rushabh J. Dagli, Prabu Duraiswamy and Suhas Kulkarni. Journal of Oral Science. 2008;50(2).

Buda LV. Ensuring Maintenance of Oral Hygiene in Persons with Special Needs. Dental clinics of North America. 2016 Jul;60(3):593-604.

Ricky Teguh Budiyanto AS, Sugiarto. Efektivitas Terapi dengan Pemberian Teknik Dasar Futsal untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar pada Tuna Grahita Ringan. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 2017;7(2).

Nenden A. Efektifitas Multi metode dalam meningkatkan kemampuan cara bagi makan bagi anak tunagrahita Sedang Kelas III di SLBN 35 PAINAN E JUPEKhu (Jurnal Ilmiah Pendidkan Khusus) 2014 ; 3 (1)




DOI: https://doi.org/10.37160/jikg.v1i2.530

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Creative Commons License
JIKG under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.