PELATIHAN PENGEMBANGAN PRODUK INOVASI PANGAN DARURAT BENCANA BERBASIS TEPUNG SALAK DI KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA

Irma Nuraeni, R. Agus Bachtiar, Ariani Jayanti

Abstract


Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat merupakan wilayah rawan bencana dan menempati urutan kedua di Indonesia. Hampir sebagian besar kecamatan di wilayah ini berpotensi mengalami bencana alam seperti longsor, banjir, gempa bumi dan tsunami. Daerah yang paling rawan bencana berada di 17 kecamatan, termasuk diantaranya di Kecamatan Cisayong, yang merupakan daerah rawan terkena dampak bencana gunung api karena dekat dengan Gunung Galunggung. Masalah gizi yang dapat timbul pada saat bencana adalah kurang gizi pada kelompok masyarakat. Salah satu upaya penanganan gizi dalam situasi bencana dimulai sejak sebelum terjadinya bencana (pra bencana), melalui pelatihan pengolahan pangan darurat. Pengabdian kepada masyarakat ini berbasis hasil penelitian Tim Dosen Prodi DIII Gizi Tasikmalaya. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Kecamatan Cisayong dalam pengembangan inovasi produk pangan darurat bencana berbasis tepung Salak. Sasaran sebanyak 15 orang pengrajin makanan di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan ini berjalan dengan lancar. Adanya peningkatan pengetahuan peserta pelatihan secara signifikan antara rerata skor sebelum (57,33 ± 9,61) dan sesudah (76,67 ± 16,76). Terdapat peningkatan keterampilan sasaran dalam mengembangkan 16 jenis resep kuliner inovasi produk berbasis tepung Salak Manonjaya. Produk tersebut kemudian dilakukan uji organoleptik meliputi rasa, aroma, warna, dan tekstur oleh Tim Dosen dan pemerintah setempat. Produk pengembangan juga dibuat buku Inovasi Olahan Salak Manonjaya yang telah terdaftar hak cipta di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Perlunya keberlanjutan dari hasil produksi dan pemasaran serta konsistensi ketersediaan bahan baku jenis Salak Manonjaya di pasaran.

Full Text:

PDF

References


Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2010. Pedoman Kegiatan Gizi dalam Penaggulangan Bencana.Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

Ekafitria, R. dan R. H. F. Faradilla. 2011. Pemanfaatan Komoditas Lokal Sebagai Bahan Baku Pangan Darurat. PANGAN, Vol. 20 No. 2 Juni 2011: 153-161

Runnisa, A. 2019. Oleh-oleh Enak Khas Tasikmalaya, Terbuat Dari Beras Ketan. http://ulinulin.com/posts/oleh-oleh-enak-khas-tasikmalaya-terbuat-dari-beras-ketan (diakses tanggal 15 Maret 2019)

Sitanggang, A. B. dan E. Syamsir. 2010. Formulasi Cookies sebagai alternatif Produk Pangan Darurat Menggunakan Prinsip Kesetimbangan Massa. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan Vol 8 No 1 April 2010.https://www.researchgate.net/publication/272750994_Formulasi_Cookies_sebagai_Alternatif_Produck_Pangan_Darurat_Menggunakan_Prinsip_Kesetimbangan_Massa

Sumarto, Aprianty D, Bachtiar A, Kristiana L. 2016. Diversifikasi Olahan Salak Manonjaya Sebagai Pangan Lokal Untuk Mengatasi Masalah Gizi Siswi Sekolah Menengah Pertama di Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Politeknik Kesehatan Tasikmalaya.

Sumarto, Y. Listianasari, A. Radiati dan A.G. Nugraha. 2018. Panduan Teknis Penyelenggaraan Makanan Dalam Kondisi Darurat Bencana Dengan Pemanfaatan Sumber Daya Lokal (Studi Kasus di Kabupaten Tasikmalaya). Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya.

Tempo.co. 2017. Waspadai Daerah Rawan Bencana di Tasikmalaya. https://nasional.tempo.co/read/639745/waspadai-daerah-rawan-bencana-di-tasikmalaya (diakses tanggal 4 Februari 2019)


Refbacks

  • There are currently no refbacks.