PENGEMBANGAN PRODUK OLEH-OLEH WISATA KHAS NUSAPENIDA BERBAHAN DASAR POH (MANGGA) LEMBONGAN

I Putu Suiraoka, I Wayan Karta, I Made Arnawa, I Wayan Wiwin

Abstract


Poh (Mangga) Lembongan adalah mangga khas dari pulau Nusa Penida. Saat musim panen buahnya melimpah, tidak dimanfaatkan dan nilai ekonomisnya sangat rendah. Padahal buah ini memiliki kandungan vitamin C yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan selai ini adalah kadar air 19,649%; kadar abu 0,165%; kadar lemak 0,573%; kandungan protein 0,907%, kandungan karbohidrat 78,705%, dan vitamin C 20,476%. Kandungan vitamin C dalam selai yang cukup tinggi memberikan peluang produk tersebut untuk dijadikan sebagai makanan sehat. Uji organoleptik menunjukkan bahwa rasa, aroma, tekstur masih dapat diterima oleh masyarakat. Selai mangga Poh Lembongan berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk oleh-oleh khas Pulau Nusa Penida. Pengembangan pemanfaatan buah mangga dilakukan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan bekerjasama dengan Yayasan Taksu Tridatu Nusa Penida. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengolah produk local sebagai oleh-oleh khas daerah pariwisata. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah pelatihan pengolahan mangga lembongan ini menjadi Selai dan Wine Buah. Pelatihan diikuti secara antusias oleh masyarakat dan mendapat dukungan dari tokoh masyarakat setempat. Wine mangga metabolit sekunder polifenol, tanin, flavonoid, dan alkaloid yang bermanfaat untuk kesehatan. Hasil pelatihan diimplementasikan kepada masyarakat dengan memproduksi selai untuk dijual melalui social media dan langsung ke vila/penginapan di sekitar tempat tinggal mereka di wilayah Nusa penida.

Full Text:

Untitled

References


Bayir Ag, Aksoy An, Koçyiğit A. 2018, The Importance of Polyphenols as Functional Food in Health. Bezmialem Sci. 2019;7(2):157–63. https://doi.org/10.14235/bas.galenos.2018.2486

Damayanti IAKW, Wijaya IN, Kanca IN. 2015, Strategi Pengembangan Pulau Nusa Penida Sebagai Kawasan Pariwisata Yang Berkelanjutan. SOSHUM J Sos DAN Hum. 2015;5(2):136–45.

Gaffar R, Lahming, Rais M. 2017., Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Mutu Selai Kulit Jeruk Bali (Citrus maxima). J Pendidik Teknol Pertan. 2017;3: 17–25.

Karta IW, Suiraoka IP, Janurianti NMD, Wiwin IW, Arnawa IM. 2021, Selai Poh Lembongan Oleh-Oleh Langka Khas Nusa Penida. Meditory. 2021;9(7):54–61.

Kozłowska A, Szostak-Węgierek D. 2014, Flavonoids--food sources and health benefits. Rocz Państwowego Zakładu Hig. 2014;65(2):79–85.

Palit IG, Talumingan C, Rumagit GAJ. 2017, Strategi Pengembangan Kawasan Agrowisata Rurukan. Agri-Sosioekonomi Unsrat. 2017;13(2):21–34.

Pambudi SH, Setyono P. Strategi Pengembangan Agrowisata Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian - Studi Kasus Di Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) Kecamatan Kaligesing Kabupaten Puworejo. Anal Kebijak Pertan. 2018;16(2):165–84.

Rismiyanto E, Danangdjojo T. 2015, Dampak Wisata Kuliner Oleh-oleh Khas Yogyakarta Terhadap Perkonomian Masyarakat. MAKSIPRENEUR. 2015;V(1):46–64.

Simamora D, Rossi E. 2017, Penambahan Pektin Dalam Pembuatan Selai Lembaran Buah Pedada (Sonneratia caseolaris). JOM Faklultas Pertan. 2017;4(2):1–14.

Tarigan AF, Sudiarta IN, Mahadewi NPE. 2018, Strategi Bauran Pemasaran Wine Sebagai Produk Penunjang Pariwisata (Studi Kasus Pt. Sababay Winery Bali). J IPTA. 2018;6(1):20–31.

Utomo RC, Elly I, Sani Y, Si M, Sri I, Si M, et al. 2020, Konsentrasi Gula Pasir Terhadap Karakteristik Fisikokimia Dan Organoleptik Selai Timun Krai (Curcumis sp). J Teknol Pangan dan Has Pertan. 2020;15(1):1–4.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.