PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KONSUMSI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN LOKAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Sari

Di Indonesia, menurut data Survei Diet Total tahun 2014 konsumsi sayuran hanya mencapai 57,1 g/hari dan konsumsi buah 33,5 g/hari per orang, padahal menurut FAO standar konsumsi sayur dan buah 65,75 kg/kapita/tahun atau 180,1 g/hari per orang. Kekurangan konsumsi sayur dan buah pada anak dapat menimbulkan berbagai penyakit di kemudian hari. Di sisi lain, Indonesia merupakan negara dengan kekayaan sumber daya alam hayati termasuk sayuran dan buah yang beragam, termasuk Tasikmalaya yang mempunyai buah-buahan dan sayuran unggulan yang potensial untuk dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya. Membiasakan anak untuk mengkonsumsi sayur dan buah sejak dini sangat penting karena pola diet yang diterapkan pada usia anak-anak akan mempengaruhi pola diet ketika dewasa. Untuk itu, perlu dilakukan suatu intervensi untuk meningkatkan konsumsi sayuran dan buah khususnya bagi anak-anak sebagai generasi awal. Sehingga, tim pengabdi melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang konsumsi sayur dan buah kepada siswa SDN Cilolohan 1, SDN Cilolohan 2, dan SMPN 9 Kota Tasikmalaya. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan mengevaluasi pengetahuan dan konsumsi sayuran dan buah siswa/siswa SD dan SMP. Intervensi yang diberikan adalah penyuluhan dan demo pengolahan produk olahan sayuran dan buah lokal. Kegiatan penyuluhan dilakukan bersama dengan mahasiswa yang sebelumnya diberikan kegiatan Training of Trainer (TOT). Berdasarkan hasil analisis diperoleh data bahwa pengetahuan siswa/siswi yang diberi intervensi penyuluhan dan demo pembuatan produk olahan sayaur dan buah memiliki peningkatan pengetahuan yang siginifikan. Evaluasi terhadap konsumsi sayur dan buah perlu dipertimbangkan kembali mengingat cara pengambilan data yang belum efektif.