DESA TEMU BEBAS GIZI KURANG
Sari
Stunting berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia. Persentase Stunting di Sumba Timur cukup tinggi yakni sebesar 42.3%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendampingan dan pemberian makanan tambahan terhadap peningkatan berat badan bayi balita stunting. Metode yang digunakan adalah observasi melalui penimbangan berat badan. Sampelnya adalah 15 balita di Desa Temu yang berat badannya -2SD yang didapat dari studi dokumentasi melalui mitra Puskesmas Kanatang. Parameternya yang digunakan yaitu tercapainya berat badan bayi balita pada garis hijau setelah 2 bulan dilakukan pendampingan serta pemberian makanan tambahan. Hasil didapatkan bahwa pendampingan dan pemberian makanan tambahan tidak terlalu signifikan meningkatkan berat badan bayi atau balita dengan stunting.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Achadi, L. (2012) ‘Seribu hari pertama kehidupan anak’, in. Depok: FKM UI.
Brinkman, H. and Sanogo, I. (2010) ‘High food prices and the global financial crisis have reduced access to Nutritious food and worsened Nutritional status and health’, Jurnal Nutritions, p. 153S–161S.
Devi, M. (2010) ‘Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi balita di Pedesaan’, Jurnal Kesehatan Andalas, 3(2), pp. 182–187.
Dines Kesehatan Kabupaten Sumba Timur (2018) Laporan Keadaan Bayi Kabupaten Sumba Timur Tahun 2018.
Hairunis, M. ., Rohmawati, N. and Leersia, Y. . (2016) ‘Determinan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Soromandi Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat’, Pustaka Kesehatan, 4(2), pp. 323 – 329.
Kementerian Kesehatan RI (2018) Situasi Balita Pendek (stunting) di Indonesia Pusat Data dan informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. Available at: Buletin-Stunting-2018.pdf.
Martorell et. Al (2010) ‘Weinght gain in the first two years of life is an important predictor of schooling outcomes in Pooled Analyses from five birth cohorts from low and middle income countries’, Journal of nutrition. doi: Doi:10.3945/jn.109.11300.
Maryanto, S. and Anugrah, M. (2015) Hubungan antara penyakit Tuberculosis paru (TB paru) dan BBLR dengan kejadian stunting pada siswa kelas 1 di SD Negeri Sambek Wonosobo.
Ni”imah, K. and Nadhiroh, S. (2015) ‘Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita’, Media Gizi Indonesia, 10(1), pp. 13–19.
Nugroho, A. (2016) ‘Determinan Growth Failure (stunting) pada anak umur 1 s/d 3 Tahun’, , Jurnal kesehatan, 7(3), pp. 470–479.
Oktarina, Z. and Trini, S. (2013) ‘Faktor Resiko Stunting pada balita (24-59 bulan) di Sumatra’, Jurnal Gizi dan Pangan, pp. 175–180.
Supariasa, I., Bakri, B. and Fajar, I. (2016) Penentuan Status Gizi. 2nd edn. Jakarta: EGC. Penerbit Buku Kedokteran.
Welassih, B. D. and R.B, W. (2012) ‘Beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi balita stunting’, The Indonesian Journal of Public Health, 8(3), pp. 99–104.
Welassih, D. (2012) ‘Beberapa faktor yang berhubungan dengan Status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Minggir Kabupaten Sleman Yogyakarta’, Naskah Publikasi Aisiyah.
World Health Organization (2019) Levels and trends in child malnutrition. Available at: https://www.who.int/nutgrowthdb/jme-2019-key-findings.pdf.
DOI: https://doi.org/10.37160/emass.v3i2.822
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) (ISSN online : 2656-0364 ), is published by :
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Jln. Cilolohan No. 35, Kel.Kahuripan, Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat 46115, Indonesia,
Telp.(0265) 340186 Fax.(0265) 338939
Public Services :
Email : e-jurnal.pengabmas@poltekkestasikmalaya.ac.id & pengabmas@poltekkestasikmalaya.ac.id
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Visitor :